Belok Kiri Jalan Terus



Jalanan khusus dibangun untuk memudahkan setiap orang pergi menuju ke tempat tujuannya. Dengan pengaturan sedemikian rupa agar memudahkan pengguna jalan. Tapi semua itu seolah terasa tidak terlalu berguna ketika volume kendaraan di berbagai kota di Indonesia semakin meningkata, mungkin karena juga semakin terjangkaunya harga kendaraan bagi golongan menengah untuk memiliki minimal sebuah kendaraan roda empat.

Volume kendaraan yang terus meningkat ini juga Karena pengaruh semakin meningkatnya jumlah penduduk, serta untuk memenuhi keinginan untuk mengikuti perkembangan zaman yang terus semakin maju ini. Akibatnya jalanan yang dibangun cukup luas sekarang terasa tidak seluas dahulu, Karena hanya untuk mengikuti anjuran lalu lintas, yaitu belok kiri jalan terus pun terasa susah.
Ada beberapa yang menghambat, menurut saya salah satunya adalah bus umum yang selalu ngebut dan dengan orientasi untuk segera sampai tujuan lebih cepat dari kendaraan lain. Saat di perempatan lampu merah dengan berhenti pada jalur sebelah kiri yang seharusnya digunakan bagi pengguna jalan yang ingin berbelok ke arah kiri, sedang bus tersebut menuju ke arah kanan. Yang otomatis menghentikan arus kendaraan yang ada di belakangnya, ditambah volume mobil yang meningkat ini menjadikan kemacetan saat di lampu merah bertambah panjang. Padahal dengan belok kiri jalan terus berguna untuk tidak macet dan memudahkan pengguna jalan untuk segera sampai tujuan. Sehingga ketika lampu sudah berwarna hijau akan sedikit macet setelah berjalan Karena bus tersebut pasti akan memaksa untuk masuk lagi di jalur yang cukup untuk badan besarnya, beberapa kendaraan harus mengalah untuk hal tersebut. Menurut saya walaupun itu kendaraan umum, bukan berarti memiliki hak untuk berada di jalur yang tidak seharusnya. Ditambah dengan banyaknya kendaraan di jalanan tentu hal ini akan membuat kemacetan di lampu merah terasa panjang. Seperti ketika sebuah kendaraan sudah berhenti saat lampu merah, Karena posisi jalan yang tidak terlalu lebar ditambah dengan bus yang ugal-ugalan mengakibatkan ketika lampu berwarna hijau dia tidak akan melewatinya dalam sekali berhenti, tapi harus dua atau malah tiga kali.

Bukan cuma bus dalam masalah ini, biasanya kendaraaan sepeda motor yang berhenti di jalur belok kiri jalan terus. Sehingga kendaraan yang ada di belakangnya akan membunyikan klakson, karena dia harus berbelok ke arah kiri, dengan peraturan yang mendukung hal tersebut. Saya rasa kesadaran masyarakat akan hal tersebut perlu ditingkatkan agar jalanan bisa berjalan dengan lebih baik. Walaupun sepeda motor memiliki ukuran yang mudah untuk nyempil bukan berarti harus berhenti juga di jalur yang salah. Hingga menyebabkan dia maju dan berhenti di zebra cross yang diperuntukkan untuk pejalan kaki. Walau keadaan Indonesia tidak banyak pejalan kaki, karena juga hawanya yang panas tetap saja hal itu membuat pemandangan tidak enak karena zebra cross bukan tempat untuk berhenti kendaraaan sepeda motor. Secara tidak langsung menurut saya hal ini menyebabkan tingkat stress masyarakat meningkat, terutama pada pengguna kendaraan mobil yang biasanya orang-orang dengan jam kerja yang padat, karena untuk sekedar berbelok ke arah kiri saja dia kesulitan disebabkan kendaraan yang menghambat jalannya. Serta berpengaruh pada keefisiensi saat bekerja.

Inilah hal membuat saya sedikit merasa kesal karena benar-benar menghambat perjalanan orang lain dengan berhenti tidak pada jalurnya, saya rasa juga Karena tingkat egois beberapa masyarakat yang masih tinggi. Sebab hal sepele seperti belok kiri jalan terus yang terhenti menyebabkan pemborosan waktu karena ulah orang lain yang ingin segera jalan saat lampu sudah berwarna hijau.
Namun juga saya tidak bisa menyalahkan karena jumlah kendaraan di jalanan juga semakin banyak setiap bulannya, karena permaian ekonomi untuk menarik konsumen juga. Mungkin bisa dengan masyarakat lebih menyadari untuk mematuhi peraturan lalu lintas, seperti tidak berhenti di jalur kiri yang menghambat untuk belok kiri jalan terus. Sebab untuk pelebaran sudah tidak mungkin, bangunan-bangunan yang ada di pinggir jalan sudah padat ditambah dengan lahan kosong yang semakin sempit, seolah sudah tidak mungkin untuk pelebaran jalan.



Komentar

Postingan Populer